Jumat, 20 Mei 2016

Doa Penghujung Senja

Ayah, banyak hal yang menggelisahkan terjadi akhir-akhir ini. 


Ketakutan dan rasa cemas yang tak wajar sering menemani perjalananku menuju kedewasaan. Bertemu dengan orang yang tidak semuanya baik. Beberapa hanya bersikap palsu. Kadang lelah menghadapi mereka. Tapi, hidup harus dijalani. Aku tetap bertahan meski sesekali mengeluh juga pada diriku sendiri.

Ayah, jalan ini masih teramat panjang. Masih banyak hal yang kuperjuangkan. Banyak impian yang ingin kugapai. Tetaplah kuatkan aku dengan semangat dan hal-hal yang menenangkan darimu. Kelak, semoga apa yang aku inginkan dan capai, juga hal yang bisa membahagiakanmu.

Ibu, hari ini aku masihlah langkah yang terus melaju menemukan diriku. 


Aku masih raga yang terus merelakan diri diterpa debu-debu. Setiap peluh yang jatuh terselip semangat yang tak pernah rapuh. Biarlah kukejar segala hal yang membuat aku bahagia. Sebab hidup hanya sekali, mohon doamu sesungguh hati.

Ibu, hari ini aku hanyalah ilalang kecil diterpa angin. Belajar tetap kokoh meski hujan terlalu sering membawakan dingin. Demi segala hal yang pernah kuceritakan kepadamu meski belum semuanya, aku tidak ingin menyerah pada terjal jalan dan luka langkah-langkahku.

Ibu, aku tetap anakmu yang nakal dan seringkali membantahmu. Maaf untuk ketidakpatuhanku. Semoga suatu hari kau mengerti, bahwa aku tidak pernah lupa kaulah perempuan yang paling mencintai. Meski berkali-kali berita sedih kubawa saat gagal menghampiri.

Kini, aku masih terus melangkah. Tidak peduli akan berapa kali lagi patah dan kalah. Percayalah, aku akan tetap maju, meski berkali jalan kutempuh masih berliku. Dengan segenap kerendahan hati, lupakanlah nakalku sejenak, aku butuh doamu sebagai penjaga langkah-langkahku.

- @Rainoswald

Tidak ada komentar:

Posting Komentar